Terlalu lama menyendiri tanpa bisa menentukan pilihan hati lagi.... ingin selalu menata hatiku.... hingga aku tidak salah dalam melangkah lagi... tapi rasanya ini tidak adil bagi diriku, jika ku perlakukan hatiku seperti ini. Harus aku buka kembali lagi untuk menata hati ku yang selalu terluka. aku terlihat tampak tegar dihadapan semua orang padahal jiwa ku sangat rapuh, bahkan rasanya kaki tidak bisa lagi menopang tubuh ku yang terlalu banyak membawa masalah. Pernah ku pinta, Ya Allah akhirilah penderitaan ini, aku mencintai mu Ya Rabb. aku sudah tidak kuat lagi terus diuji....Setiap kejadian ini membuat aku tersadar, aku di uji lagi, aku berterima kasih kepada -MU.. Rabb.. ketika setiap kali aku di uji...rasa-Nya Engkau begitu dekat, ternyata Engkau selalu mmengingatkan aku, betapa berharganya hidup ini... mulai lagi aku bersemangat untuk hidup lebih baik...
Ketika bulan Oktober, mulai lagi aku menapaki hidup baru, suasana dan lingkungan baru, ku tinggalkan hiruk pikuk pekerjaan aku yang sudah lama ingin ku tinggalkan, terasa membosankan hidup ku kemarin. lupakan yang telah berlalu... awal september sudah mulai merapikan pekerjaan ku, karena aku akan berangkat kuliah..... lembur sampai dirumah masih juga kerjaan ku aku bawa lagi untuk aku lanjutkan, supaya tidak monoton n membosankan, aku sambil Chatting di Online Facebook aku. September tepatnya tiba ada yang masuk di chatt ku, ngajak ngobrol, yach mungkin namanya silahturahmi, ngobrol dech ama temen udah lama gak ketemu, aku sih selalu positif thingking, ngajak ngobrol, sampai membicarakan lagi ada pertandingan ntar di Stadion Madya " Badminton" tingkat Asia.. wah bakal rame tuch. terus dan terus mengobrol, yach mungkin 15 menit gak lama kok, setelah itu nanya, udah merid ? kata dia. yach sebetulnya sudah tahu kalau saya belum merid, cuma ingin mempertegas saja (maksudnya info langsung dari saya) yach saya jawab " Belum, saya santai aja, eassy going, mungkin belum dikasih kesempatan sama Allah. " jawab ku...trus tanya sering main ke sana gak? kata dia. saya bilang " oh sering" bahkan saya menginap disana, karena lagi ada tugas luar. kegiatan sosial. " wah asyik ya, kata dia. trus dia bilang lagi, kalau kesana lagi kasih tahu ya. kata dia lagi " pengen ngajak jalan, tapi berdua aja, ( Saya sich tidak terlalu memperhatikan makna kata-katanya, saya hanya mengganggapnya hal biasa, sesama teman). Saya orangnya selalu welcome.
Chatt itu ternyata tidak berhenti disitu saja, masih ada kelanjutannya ternyata, setiap saya OL di Facebook, dia pasti ngajak ngobrol, yach kadang saya ladeni, kadang-kadang juga tidak.(tapi saya belum bisa menangkap makna itu). Kalau ada waktu kadang dia telpon saya. Dan saya terima telpon dia, sambil ngobrol seperti biasa, tanya tentang sekolah, gimana rasa tinggal disana, nyaman atau enggak. (tapi tetap saya belum bisa merasakan makna apa yang akan terjadi) masih seperti biasa, saya menganggap biasa). ketika dia mulai sering telepon saya dan sms tanya kabar saya, barulah saya bisa menangkap dan merasakan makna itu. (saya memang paling lemot signalnya kalau hal seperti ini <3). pembicaraan ditelpon pun terus berlanjut, tanpa sedikit pun saya memiliki rasa yang sama. saya menganggap dia adalah biasa. Dalam setiap do'a saya, selalu saya berdoa, meminta kemudahan rezeki dan jodoh saya segera datang, sepenggal do'a saya " Ya Rahman, Ya Rahim, Utuslah pada hamba seorang suami yang seiman dan baik, condongkanlah hatinya untuk melamar hamba" berikanlah kemudahan dan kelancaran" doa ini yang selau saya pinta. " berikan yang terbaik dan petunjuk jika memang masih ada jodoh ku.
Saya tidak punya kriteria tentang calon suami saya, prinsip saya adalah " saya merasa nyaman ketika bersamanya" itu hal yang cukup bagi saya.(bersambung)